Jumat, 20 September 2013

Perkawinan menurut adat limokoto RIAU


     Perkawinan menurut adat limokoto

● Perkawinan merupakan acara yang syakral karena melibatkan dimensi supnatural atau kepercayaan dan mempunyai tujuan membinah rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan warohmah.
● Perkawinan adalah perjanjian yang bersifat ikatan antara pria dan wanita yang hidup sebagai suami istri utuk melahirkan angkatan baru dimana perjanjian tersebut di lakukan oleh kedua belah pihak, dengan dilangsungkan perkawinan diharapkan akan semakin bertambah erat hubungan keluarga serta kekerabatan kedua belah pihak.
Di samping itu perkawinan tidak dapat dilakukan hanya sebatas kesepakatan pria dengan wanita tanpa mengindahkan keluarga serta kerabatnya.
Kriteria calon suami atau istri dalam masyarakat adat :
1.      Seorang calon suami atau istri harus beragama islam
2.      Calon suami atau istri tidak boleh satu suku.







cara perkawinan adat limokoto :
1.      Peminangan

Peminagan disebut juga monbai tando. Peminangan merupakan tahap awal dari niat melaksanakannya akad nikah. Peminangan dapat dilakukan bila kedua pihak keluarga wanita menerima kedatangan pihak pria. Maka pihak pria mengutus utusan resmi dari keluarganya kepada pihak wanita, yang terdiri dari beberapa kaum wanita :
-          Ibu atau saudara ibu yang perempuan dari keluarga pihak pria
-          Nenek atau saudara se-nenek yang perempuan dari pihan pria.




















2.      Pertunangan


● Pertunangan adalah perjanjian adat antara pria dan wanita dengan maksud melanjutkan ke tingkat perkawinan.

Tujuan pertunangan :
1.      Untuk memberikan kesempatan pada kedua belah pihak untuk saling mengenal.
2.      Memberikan kesempatan kedua belah pihak untuk mempersiapkan acara pernikahan serta resepsi.

● Batalnya pertunangan
Pertunangan dapat dibatalkan karena beberapa hal yaitu, :
1.      Berdasarkan kedua belah pihak dengan alasan alasan yang baik seperti meninggal dunia, sakit terlalu lama dan sebagainya
2.      Pihak keluarga pria atau wanita mengingkari janji pertunangan
3.      Salah satu pihak dari keluarga menerima pinangan orang lain (pihak ketiga)

● Sangsi terhadap pembatalan pernikahan
Hulum adat berlaku atas pembatalan pertunangan ialah :
1.      Jika pembatalan pertunagan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak maka persyaratan peminangan yang di batalkan oleh pria kepada pihak wanita dikembalikan secara utuh kepada pihak pria
2.      Kalau pihak wanita membatalkan pertunangan maka pihak wanita harus mengganti persyratan peminangan dua kali lipat yang diberikan pada pihak pria
3.      Kalau pembatalan pertunangan oleh pihak keluarga pria maka keluarga pihak wanita tidak harus mengembalikan persyaratan peminangan kepada pria

Sampai pada hari pertunangan (Monta Tando) yang ditentukan, maka pihak pria pergi kerumah pihak perempuan yang dinanti pula oleh ninik mamak atau ninik mamak perempuan dengan membawa sebuah Tepak. Tepak adalah sejenis tempat sirih yang berbentuk persegi panjang bewarna kuning terbuat dari kuningan atau kayu. Tepak berisikan lima macam yang di sebut Limo Badiok. Adapun yang limo tersebut adalah :
1.      Beberapa helai daun sirih
2.      Sadah atau kapur sirih
3.      Gambir
4.      Pinang tua
5.      Tembakau
a.       Tanda pinangan bagi wanita yang bergelar soumpu (nenek adat) dan anak kandung dari keturunan (sompo) serta anak kandung penghulu (mamak soko) adalah sebagai berikut :
1.      Sebuah keris simpak, golak kosek atau pilin
2.      Boleh ditambah dengan kain sipatogak (seperangkat kain badan) yang terdiri dari :
-          Sarung songket
-          Baju kebaya atau baju kurung
-          Kerdung atau selendang
-          Sendal atau sepatu
b.      Tanda pinangan bagi wanita yang biasa biasa saja atau orang awam adalah :
1.      Sepotong pakaian pria yang telah pernah dipakai, biasanya baju kemeja bewarna putih
2.      Kain sepatogak yang terdiri dari :
-          Sarung dari bahan biasa
-          Baju kebaya kurung dari bahan kain biasa
-          Kerudung atau selendang
-          Sepatu atau sandal









3.      Acara monbai tando
Setelah acara monbai tando maka dilanjutkan dengan acara yang disebut manunjuan tando (memperlihatkan tanda pinangan). Tanda pinangan di lihatkan pada ninik mamak dan keluarga terdekat, sehingga orang kampung tau anak gadisnya sudah dipinang orang.
● acara yang di lakukan adalah :
1. memberitahukan anak perempuannya sudah dipinang orang lain. 2. Tanda pinangan dibuka di depan mamak soko atau ninik mamak serta undangan lainnya.
3. memberitahukan lamanya masa pertunangan
4. memberitahukan waktu diadakannya baolek (pesta perikahan)                                                    











           
                                                                                   
4.      Tata cara pernikahan                                                                                            
1.      Tata cara pernikahan
ð  Pernikahan dilakukan dirumah wanita. Adapun yang memandu akad nikah adalah penghulu dalam adat limokoto
2.      Mahar (mas kawin)
ð  Mas kawin adalah syarat sahnya perkawinan dalam adat limokoto. Bentuk mas kawin berdasarkan kesepakatan antara pria dan wanita. Biasanya mas kawin berupa cincin polos dan seperangkat alat sholat. Mas kawin disiapkan oleh pihak pria
3.      Saksi pernikahan
ð  Saksi pernikahan merupakan salah satu rukun dalam perkawinan dalam adat limokoto. Seorang bisa menjadi saksi sebagaimana diatur dalam syariat islam dan saksi terdiri dari 2 orang
4.      Wali nikah
ð  Wali dalam pernikahan adat limokoto adalah di wajibkan dari pihak perempuan sama dengan syariat islam
5.      Perwalian
ð  Dalam pernikahan kalau tidak ada wali pihak perempuan maka pernikahan dapat dilanjutkan dengan perwalian yang resmi.
6.      Waktu pelaksanaan akad nikah (ijab kabul)
ð  Waktu pelaksanaan akad nikah sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak
Setelah acara selesai dilanjutkan dengan doa yang di pimpin oleh imam adat. Dan selanjutnya disajikan Jombou (Tambou Kawa) yang terdiri dari :





















1.      Galopuong


2.      Kue jalo







3.      Pelito daun








4.      Pisang goreng





5.      Sarikayo

















5.  Perheletaan pernikahan (peresmian bahwa pria dan wanita telah menikah)
Pesta pernikahan dalam adat limokoto di sebut Baolek.
● tahap baolek =>      1. Mamaggio (memanggil)
2. manjapuik (menjemput)
 3. malope     (melepaskan)
Badiqi’u => acara syakral pada malam hari sebelum perhelatan pernikahan.
● tujuan baolek :
1. untuk menghindari fitnah dari masyarakat. Seperti menimbulkan pertanyaan Apakah mereka sudah menikah atau belum. Sementara mereka selalu berduaan. Sehinga tidak kasat melanggar norma.
2. untuk menghindarkan agar ninik mamak tidak terkejut atas kehadiran orang lain didalam anggota keluarga.
Urutan acara pesta pernikahan adalah :
1.      Tahap mamanggio (menjemput mengundang)
Acara ini adalah tahap awal dilaksanakannya baolek, orang tua pihak laki laki (ayah). Begitu pula dengan pihak wanita. Kegiatan mamanggio dilakukan satu minggu sebelum acara.
2.      Tahap manjapuik (menjemput)
Beberapa hari menjelang pesta keluarga mempelai mempersiapkan perlengkapan yang diperlukan dalam acara pesta. Menjelang acara manjapuik yaitu acara yang dilaksanakan pada siang hari menjelang tengah hari, juru rias datang menghias pengantin diruang kamar pengantin.















ð  Adapun pakaian yang dipakai oleh pengantin wanita yaitu :
1.      Sunting
Di bagian kepala yang terbuat dari perak atau kuningan yang bewarna kuning.



2.      Baju pengantin
Berbentuk potongan kebaya terbuat dari bahan beludru bewarna hitam


3.      Bagian bawah pakai ikat pinggang (kain sarung) dari bahan biasa

4.      Bedak
Pengantin dibedaki dengan bahan yang terbuat dari minyak kelapa



5.      Kalung
Pakai kalung yang terbuat dari kuningan bentuk bagian depan lebuh besar dari pada bagian belakang dan bewarna kuning

6.      Ikat pinggang
Yang terbuat dari kuningan berbentuk kepingan kepingan kerang yang di jalin dengan tali yang bewarna kuning

7.      Sandal
8.      Inai
Kukunya diberi inai (jenis pemerahan tumbuh tumbuhan)

9.      Pengantin wanita dianjurkan memakan sirih saat baolek

ð  Sedangkan pakaian baju pengantin pria adalah :
1.       Kopiah (peci)
Kepala pakai kopiah atau peci hitam atau lonjong bewarna hitam atau atau dibalut dengan kain sorban warna putih

2.      Baju
Baju bahan dasarnya beludru bergunting melayu atau mirip seperti baju daster dari bahan kain biasa (pakaian orang arab) warna baju putih (baju jubah).

3.      Celana panjang
Pakaian celana panjang dan sebelah luar pakai kain sarung sampai lutut dengan simpul (buhul pinggang)

4.      Pakai keris perak
5.      Pakai sepatu
6.      Pengantin diharuskan memakan sirih
Setelah tahapan tahapan ini dilalui maka masuklah ke acara manjopuik yaitu suatu acara berangkat kerumah pengantin pria oleh pengantin wanita untuk makan siang yang diadakan di rumah perempuan sampai dirumah pengantin pria mereka disambut dengan jambou atau tombou kawa.
Setelah acara tombou kawa kedua pengantin diiring atau diarak kkerumah pengantin wanita dengan berarak arak yang diiringi oleh kesenian Gobano. Pengantin pria disertai keluarganya membawa dulang kaki tigo

Yang isinya seperti berupa peralatan untuk makan, memasak dan perlengkapan pakaian pria dan wanita (pengantin)
Dulang kaki tigo adalah sebuah dulang yang berbentuk bulat yang mempunyai kaki tiga buah bewarna kuning.



Adapun yang menyertai pengantin pria adalah :
1.      Pengantin wanita
2.      Penginang pengantin wanita
3.      Kaum pengantin wanita
4.      Penginan pengantin wanita
5.      Mamak soko atau mamak pisoko pengantin pria
6.      Kaum kerabat pengantin pria yang satu suku atau klien baik laki laki maupun perempuan.



6. Acara melope
Acara malope adalah acara yang dilakukan setelah pengantin pria sampai dirumah mempelai wanita, acara ini merupakan acara yang dihadiri oleh ninik mamak kedua belah pihak dan diadakan dirumah mempelai wanita.
Secara adat acara malope adalah melepaskan pria oleh ninik mamak pria ke ninik mamak wanita.
Dalam adat limokoto tidak ada istilah bersanding di depan umum.
Kemudian diteruskan dengan acara malope oleh ninik mamak yang diawali dengan berbalas pantun antar kedua ninik mamak pria dan wanita.
contoh : Nan datang
1.      Dipandang illiu jo mudiok , di tengok ka ujung pangke togak kito ola samo jo pumatang kok duduok kito ola samo sa amparan , antao mano la nyie datuok, antao kami jen datang jen datuok nan mananti
2.      Sampai di tengok tukuik di pihak, kami nan datang kai pulo badogak kan. Disambuik barang nan binjiek min laikanjodi nyo lanyie datuok, soto tarogak nak lalu di binjiek ajo, disikolah bayi tagamang, la banyak pulo tompek manakuik.
3.      Bak nye nyie oang tuok. . sala lompek kok pata kaki, kok sala tobang binaso sayok, kini dituntuikjo yatodi pintu abi bke kek datuok, kok lai bulio ijinjo bonou datuok mungkin tuk  kek dogak kan ambo sobuik, nan taso nan ambo binjiek, sadetu dolu kato diantau dokek datuok.


Contoh : Nan mananti
1.      Pulang kek ambo indak kan bajawek, dek gayoung touk biaso basambuik, juo jo sapata duo,sebagai mouling kato datuk, tasabuik dek atouk togak kito sapumatang, kok duduok kito ala amparan, antao mano la nyie atuok, antao kami nab mananti jen datuok nan datang.
2.      Sampai di dongou di pambilanhgan, datuok lai pulo nyie atouk bapo dogak kan atouk sobuik, baghang nan taso kan binjiekpendek kato datuok manuju dokek ambo, dek ambo indak pulo ka condo putui tamakan abi oso soghang, dek apo tu nyie datuok, dek kami soang lai baduo, baduo lai pulo batigo, sa tontang tujuan mukosuik datuok kato digantung saeto tali digonong sasayak ayu, samantao ambo ma ambiok iyo jo tido diate kami soghag baduo disitu kato di antau bokek datuok, sobar mananti tio tuo.

Dengan selesainya acara malope maka selesailah acara baolek menurut ketentuan adat limokoto.


Kesenian atau hiburan pada acara baolek :
1.      Gubano


2.      Oguong